Keistimewaan Pustaka Unsyiah
Universitas Syiah Kuala merupakan Perguruan Tinggi Negeri
tertua di wilayah Aceh yang berdiri pada tanggal 2 September 1961. Kampus Jantông
haté rakyat Aceh ini terus berkembang dan mempertahankan eksistensi
dirinya. Unsyiah mendirikan Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Perpustakaan pada
tahun 1980 yang bertempat di fakultas ekonomi. Kemudian dikeluarkannya Surat
Keputusan Rektor No. 060 tahun 1994 yang berisi tentang peningkatan mutu
pendayagunaan perpustakaan dengan cara menyatukan seluruh perpustakaan di ruang
lingkup Unsyiah dalam satu tempat, seperti yang tampak kita amati saat ini.
Perpustakaan secara harfiah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
bermakna tempat, gedung, ruang yang disediakan untuk memelihara dan penggunaan
koleksi buku dan sebagainya. Di perpustakaan Unsyiah dapat kita temukan
pelbagai macam buku dengan beragam tema, jurnal, karya ilmiah, dan sebagainya
dalam rak yang bertingkat lagi tersusun rapi. Meskipun demikian, pustaka
Unsyiah tidak hanya sesempit pengertian KBBI, pustaka Unsyiah dapat kita
telusuri dalam berbagai bidang yang luas karena perpustakaan ini tidak seperti
pustaka lain pada umumnya, ia memiliki keistimewaan yang begitu berharga dan
harus dijaga bersama.
Pustaka Unsyiah memiliki berbagai ruangan seperti; ruang diskusi,
ruang seminar, ruang baca, ruang belajar, Korea corner, ruang fotokopi, mushalla,
bahkan libry cafe. Hal ini sangat menguntungkan bagi para pemustaka dan
pengunjung untuk berlama-lama di pustaka Unsyiah. Bagaimana tidak? Berbagai hal
yang dibutuhkan sudah disuguhi dengan demikian cara dan rupa agar dapat
digunakan dengan begitu mudahnya dalam kejapan mata. Wireless Fidelity
juga terdapat di berbagai penjuru perpustakaan Unsyiah dengan kekuatan sinyal
yang begitu ekstrim. Dengan ini, mahasiswa tidak perlu bersusah payah mengeluarkan
dana dan mengisi waktu yang kosong di warung kopi untuk memangsa Wifi gratis
yang berlimpah ruah.
Pintu perpustakaan Unsyiah terbuka lebar bagi pemustaka, pembaca,
dan bagi siapapun juga setiap harinya dalam rentan waktu yang berbeda.
Keberadaan Air Conditioner yang membuat seisi ruang pustaka Unsyiah
membuat pengunjung merasa nyaman, aman, dan tentram. Di dalam perpustakaan ini
didominasi oleh para mahasiswa, biasanya mereka tidak hanya sekadar untuk
membaca buku, memangsa wifi atau mencari referensi kepustakaan. Para mahasiswa
ini juga menggunakan perpustakaan untuk bermusyawarah dan bertukar pikiran
dalam berbagai kelompok, mengerjakan tugas, bahkan mereka dapat unjuk gigi dalam
bidang minat dan bakat pada event “Relax and Easy” yang diadakan setiap
hari rabu siang.
Kecanggihan teknologi dan informasi di pustaka Unsyiah ini juga
dapat membuat orang lain tercengang. Sistem pencarian buku akan lebih mudah dan
terjangkau apabila kita mencarinya di OPAC pada portal Uilis perpustakaan
Unsyiah yang dapat diunduh pada playstore atau appstore di gadget dalam
genggaman anda. Peminjaman buku dari perpustakaan juga bisa dilakukan secara
mandiri dengan mesin smart serve atau KiosK yang bentuknya seperti mesin
ATM dengan cara log in melalui KTM Unsyiah pada bagian barcode yang akan
disensor. Lalu RFID Reader pada KiosK akan membaca tumpukan buku peminjaman
secara sekaligus tanpa berangsur-angsur dan memakan waku yang lama. Begitu juga
halnya dalam pengembalian buku yang dilakukan di mesin smart return.
Nah, untuk itu
sudah saatnya kini kita tidak lagi memliki paradigma bahwa perpustakaan hanyalah
tempat penyimpanan buku dalam rak yang menjulang tinggi, sepi, dan berdebu.
Seperti yang sudah penulis paparkan sebelumnya bahwa inilah kenyataan yang
terjadi di perpustakaan Unsyiah. Dengan kecanggihan teknologi dan informasi,
literasi yang berkelas tinggi, hingga keberagaman kegiatan yang menggugah hati
sungguh telah menarik pengunjung untuk berdiam dan bersemedi dalam perpustakaan
Unsyiah dewasa kini.
Komentar
Posting Komentar